Tempat-tempat yang Sering Didatangi Malaikat Ada malaikat yang berkeliling di penjuru bumi mencari majelis-majelis dzikir, dan jika mereka menemukan majelis dzikir mereka berkata: “Bersegeralah kepada hajatmu.” Ada beberapa cara berdzikir kepada Allah di antaranya adalah:
1. Bacaan Al-Qur’an. Orang yang membaca Al-Qur’an berdzikir kepada Allah.
2. Orang yang shalat berdzikir kepada Allah.
3. Orang yang bertasbih, beristighfar, bertakbir dan bertahlil berdzikir kepada Allah. Para malaikat berkumpul di dekatnya dan syaithan menjauh daripadanya.
4. Orang-orang yang mempelajari buku-buku ilmu dan duduk di dalam halaqah untuk mempelajari agamanya – mereka berdzikir kepada Allah, dan para malaikat berkumpul di dekat mereka.
Tempat-tempat yang Sering Didatangi Syaithan
1. Orang-orang yang menyibukkann diri mereka dengan segala bentuk kesenangan yang sia-sia seperti nyanyian dan alat musik – orang-orang ini dikelilingi oleh syaithan yang berkumpul di dekat mereka sedangkan para malaikat menjauh dari mereka.
2. Orang yang menempatkan gambar-gambar di rumahnya – para malaikat tidak masuk ke dalam rumahnya, sebagaimana yang disebutkan dalam sebuah hadits, di mana Nabi bersabda:
إُٖٔا المَلأَ٢لََٞ لاَ دَُِّخُىُ بَِٚتّا فٔٚ كَوِبْ هََٗا ػُ رَْ٘ٝ
“Sesungguhnya malaikat tidak memasuki rumah yang terdapat anjing dan gambar di dalamnya.”5
Malaikat rahmat tidak memasuki rumah yang di dalamnya terdapat gambar-gambar, apakah itu digantung di dinding ataukan disimpan dalam bingkai atau kotak-kotak sebagai kenang-kenangan atau memperindah rumah.
Gambar yang dimaksud di sini adalah gambar-gambar dari mahluk yang bernyawa. Ini menjauhkan malaikat. Oleh karenanya para malaikat tidak memasuki rumah-rumah di mana terdapat yang semisal gambar-gambar ini. Namun demikian, gambar-gambar yang diperbolehkan karenanya adanya keperluan seperti untuk kartu identitas, paspor dan kartu identitas pribadi, hal ini diperbolehkan karena kebutuhannya. Gambar-gambar ini tidak diambil untuk dikagumi. Maka jenis gambar-gambar ini adalah pengecualian dari larangan tersebut. Demikian juga gambar-gambar yang diinjak-injak atau diduduki. Yang kita bicarakan di sini hanyalah gambar yang tergantung sebagai kenangan atau disimpan untuk diperlihatkan. Ini adalah jenis gambar-gambar yang dilarang, karena tidak ada kebutuhan pengambilannya. Jenis gambar-gambar seperti ini menyebabkan syaithan masuk ke dalam rumah manakala malaikat tertahan dari memasuki rumah.
Pengaruh Iman kepada Malaikat terhadap Kehidupan Manusia Iman kepada malaikat memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap kehidupan manusia, karena manakala seseorang menyadarinya, tentunya dia akan berhati-hati dan waspada. Apabila seseorang menyadari bahwa ada malaikat yang ditugaskan kepadanya, yang terus-menerus mendampinginya siang dan malam, dia pasti akan berhati-hati terhadap apa yang dia katakan atau yang dia lakukan, agar tidak ada yang tercatat mengenainya dari sesuatu yang tidak bermanfaat. Jika dia mengetahui ada pengawas yang mengikutinya, bukankah dia akan berhati-hati karena takut mereka akan mengambil perkataan atau perbuatannya yang akan menyebabkan akhir yang buruk baginya?
Bagaimana dia tidak berhati-hati dan waspada terhadap malaikat ketika dia tidak melihatnya? Akan tetapi sebagai manausia, engkau melihat mereka. Sehingga orang yang melihat anda dan anda dapat melihatnya anda waspada terhadapnya. Namun para malaikat melihatmu dan engkau tidak dapat melihat mereka. Mungkin saja engkau dapat melindungi dirimu dari manusia – engkau dapat masuk ke dalam rumahmu
atau mengucilkan dirimu di tempat yang tersembunyi dan mereka tidak bisa mendapatkan informasi apapun tentangmu. Namun bagi para malaikat, mereka masuk bersamamu dimanapun. Allah memberikan mereka kemampuan untuk menjangkau dan memasuki tempat apapun yang Dia perintahkan. Inilah sebabnya Allah memperingatkan kita dengan berfirman:
إَٗٔ عَوَِٚلُ هحَافٔظٔينَ كٔزَا اًّ كَأتبٔينَ َٙعِوَ اًَ تَفِعَوَُْ٘
“Padahal sesungguhnya bagi kamu ada (malaikat-malaikat) yang mengawasi (pekerjaanmu), yang mulia (di sisi Allah) dan mencatat (pekerjaan-pekerjaanmu itu), mereka mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS Al-Infithaar [82] : 10-12)
Allah mengatakannya untuk memperingatkan kita. Dan inilah buah dari iman kepada malaikat, bahwa manusia melindungi dirinya dari perkataan dan perbuatan keji yang akan ditulis atasnya dan yang akan dipertanggungjawabkannya di hari kiamat.
Tidak Ada yang Tersebunyi dari Allah
Allah berfirman:
إٔ كُىٗ فِصٕ ه اٌٖٖ عَ ِٙ ىَأَ حَافٔظْ
“Tidak ada suatu jiwapun (diri) melainkan ada penjaganya..” (QS Ath-Thariq [86] : 4)
Dan Allah berfirman:
حََُِٗ أَقِزَبُ إَٔهِٚ حَبِىٔ اِه رَ٘ٔٙدّٔ
“Dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,” (QS Qaaf *50+ : 16)
Tahukah anda yang dimaksud dengan (urat leher) di sini? Ia adalah urat nadi manusia yang terdapat di sisi leher tempat mengalirnya darah – satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri, di kedua sisi lehernya. Di kedua urat nadi ini mengalir darah yang mensuplai seluruh tubuh.
Allah berfirman:
حََُِٗ أَقِزَبُ إَٔهِٚ حَبِىٔ اِه رَ٘ٔٙدّٔ
“dan Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya,” (QS Qaaf *50+ : 16)
Demikian juga, Allah berfirman:
اِهأَ يُٖٗ اَِٗهآخٔزُ اَٗهظٖا زُٓٔ اَِٗهبَاطٔ بلُىِ طَِٛ ١ٕ عَؤٍْٚ
“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin ; dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (QS Al-Hadiid [57] : 3)
Nabi menjelaskan ayat ini:
أَُِتَ اِهأَ يُٖٗ فَوَِٚصَ قَبِوَمَ طَِٛ ١ْ أََُِٗتَ اِهآخٔزُ فَوَِٚصَ بَعِدَّنَ طَِٛ ١ْ أََُِٗتَ
اهظٖا زُٓٔ فَوَِٚصَ فَ قَِ٘مَ طَِٛ ١ْ أََُِٗتَ اِهبَاطٔ فَوَِٚصَ دُ مََُٗ طَِٛ ١ْ
“Engkau yang permulaan dan tidak ada sesuatu yang sebelum-Mu. Engkau lah yang paling akhir dan tidak ada sesuatu setelah-Mu Engkau lah Yang Maha Tinggi dan tidak ada yang melampaui-Mu. Dan Engkau Maha Dekat dan tidak ada sesuatu di bawah-Mu.”Karenanya tidak ada yang tersembunyi dari Allah , baik di darat maupun di laut, di bagian terdalam dari rumah seseorang, di tengah gurun atau di pasar, di masjid, di teater, dan di tempat-tempat hiburan, di semua tempat di mana Allah ditaati di tempat di mana Allah diingkari, tidak satu pun tersembunyi dari Allah dan tidak ada sesuatu pun yang terhalang dari-Nya. Itulah sebabnya ketika Jibril bertanya kepada Nabi tentang ihsan, beliau menjawab: “Engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya, jika engkau tidak melihatnya, sesungguhnya Dia pasti melihatmu.”
Jadi seseorang harus menyadari dan mengetahui bahwa ada malaiakt bersamanya dan bahwa Allah
berfirman:
حََُِٗ أَقِزَبُ إَٔهِٚ حَبِىٔ اِه رَ٘ٔٙدّٔ إٔذِ ٙتَوَقٖٟ اه تٌَُِوَقَِٚا عَ اِهَٚ ئٌنٔ عََٗ اهظِ اٌَئ قَعٔٚدّْ اًَ ٙوِفٔظُ قَ يِٕ٘ إٖٔها هدََّٙ رَقٔٚبْ عَتٔٚدّْ
“Kami lebih dekat kepadanya daripada urat lehernya, (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS Qaaf *5+ : 16-18)
Dan Allah berfirman:
أَوِ حِطَبُ أىََا لا ىطِنَعُ ضِسَ هٍُِ ىََّجِ اَْ هٍُ بلََٙ زَُّضُُلَيا لدََِٓ هَِٔ
لَِٓتُبٌَُْ
“Apakah mereka mengira, bahwa Kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) Kami selalu mencatat di sisi mereka.” (QS Az-Zukhruf [43] : 80)
Yang dimaksud dengan adalah para malaikat. Allah mendengarkan rahasia dan bisikan-bisikan, dan para malaikat mencatatnya. Ini termasuk di antara pengaruh iman kepada malaikat.
Menyebutkan Malaikat dengan tujuan untuk Mencintai Mereka Menyebutkan para malaikat bukan hanya untuk mengetahui sesuatu sebagaimana seseorang membaca sejarah dan lain-lainnya. Akan tetapi kita hanya menyebutkan para malaikat agar kita bersiap-siap dan mewaspadai mereka menulis sesuatu dari kita, yang akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Kita menyebutkan mereka agar kita mencintai mereka, karena Allah Ta’ala mencintai mereka. Kita mencintai mereka karena mereka adalah mahluk yang paling taat kepada Allah.
Allah berfirman:
. كٔزَإ بَزَرَٕٝ
“...yang mulia lagi berbakti..” (QS Abasa *80+ : 16)
Yang terpenting adalah kita mengakui ketinggian dan kedudukan para malaikat dan bahwa kita mencintai mereka karena Allah mencintai mereka. Adapun orang-orang yang menyimpan permusuhan terhadap para malaikat dan membenci mereka, maka sungguh Allah adalah musuh baginya. Dan barangsiapa yang Allah jadikan sebagai musuh, dia tidak akan dapat bertahan dan dia tidak akan berada dalam keadaan yang baik.
Allah berfirman:
كَا عَدُّ اّٗٓ هوٓ لًََٗآٔ٢لَتٔ رَُٗسُؤ جَٗٔبِزٔٙىَ ًَٚٗٔلَايَ فَإٔ اهوٓ عَدُّ هِوِلَافٔزَّٔٙ
“Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, Jibril dan Mikail, maka sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang kafir..” (QS Al-Baqarah [2] : 98)
Barangsiapa yang mengambil malaikat sebagai musuhnya, maka Allah menjadi musuh baginya.
Saya memohon kepada Allah. agar memberikan saya dan anda keimanan yang benar, ilmu yang bermanfaat dan amal shalih. Semoga shalawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad keluarganya dan para sahabatnya.